Bitcoin Masih Bertahan di Bawah Rp 1,3 Miliar, Investor Jangka Panjang Tetap Optimistis

Daftar Isi

 


Duniaberita.co.id -- Harga Bitcoin (BTC) pada hari ini masih bergerak dalam tren konsolidasi setelah mengalami tekanan pada akhir pekan lalu. Berdasarkan data pasar terbaru, harga BTC berada di kisaran USD 83.000 atau setara dengan Rp 1,29 miliar (kurs Rp 15.600/USD), mengalami pemulihan moderat setelah sempat anjlok hingga ke level USD 74.000 dalam 24 jam sebelumnya. - Jakarta, 9 April 2025 


Volatilitas ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan global, termasuk pernyataan mantan Presiden AS Donald Trump mengenai rencana pengenaan tarif impor yang lebih tinggi jika ia terpilih kembali. Sentimen ini membuat pelaku pasar cenderung menghindari aset berisiko seperti kripto, dan mengalihkan dana ke instrumen yang lebih konservatif seperti dolar AS dan obligasi pemerintah.


Namun di balik tekanan jangka pendek ini, data on-chain menunjukkan bahwa sebagian besar pemegang Bitcoin justru tetap tenang. Glassnode, sebuah platform analisis blockchain, melaporkan bahwa lebih dari 70% BTC saat ini dimiliki oleh investor jangka panjang (long-term holders) yang belum menjual aset mereka dalam 155 hari terakhir. Ini mencerminkan kepercayaan tinggi terhadap potensi Bitcoin dalam jangka menengah hingga panjang.


“Yang kita lihat adalah aksi jual minor oleh investor jangka pendek, namun holder besar tetap bertahan. Ini adalah pola yang sehat untuk konsolidasi pasar,” ujar seorang analis dari perusahaan riset kripto lokal.


Dari sisi teknikal, Bitcoin saat ini sedang menguji support penting di area USD 80.000. Jika mampu bertahan di atas level ini, banyak analis percaya peluang rebound menuju area resistance di USD 90.000–92.000 cukup terbuka dalam dua minggu ke depan.


Investor disarankan untuk tetap berhati-hati namun tidak reaktif. Strategi investasi berkala seperti dollar cost averaging (DCA) dianggap lebih cocok dalam kondisi pasar yang fluktuatif seperti ini. Bagi investor baru, penting untuk tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga memahami fundamental aset yang dibeli.


(Pimp Redaksi)

Posting Komentar